Selasa, 02 September 2014

اللَّهُمَّ رَبَّ جِبْرِيلَ وَمِيكَائِيلَ وَإِسْرَافِيلَ فَاطِرَ السَّمَوَاتِ وَالأَرْضِ عَالِمَ الْغَيْبِ وَالشَّهَادَةِ أَنْتَ تَحْكُمُ بَيْنَ عِبَادِكَ فِيمَا كَانُوا فِيهِ يَخْتَلِفُونَ اهْدِنِى لِمَا اخْتُلِفَ فِيهِ مِنَ الْحَقِّ بِإِذْنِكَ إِنَّكَ أَنْتَ تَهْدِى مَنْ تَشَاءُ إِلَى صِرَاطٍ مُسْتَقِيمٍ

Ya Allah Tuhannya Jibril, Mikail dan Israfil, Tuhan Yang menciptakan langit dan bumi, Yang Maha Mengetahui alam tak terindera dan terindera. Engkau menetapkan keputusan (hukum) diantara hamba-hambaMu dalam perkara-perkara yang diperselisihkan. Berilah Aku hidayah mana yang benar - dengan izinMu - dari perkara-perkara yang diperselisihkan. Sesungguhnya Engkau memberi hidayah bagi siapapun yang Engkau kehendaki. (Dilafalkan sebagai doa iftitah shalat tahajjud)

Kitab sumber hadits: Shahih Bukhari, no. 770; Sunan Abi Daud, no. 767; Sunan Nasai, no. 1625.
Alamat browsing hadits: hadith.al-islam.com

Dengan adanya fenomena Islamic State in Iraq and Sham (ISIS) yang kemudian diproklamirkan pada tanggal 1 Ramadhan 1435H menjadi Islamic State atau Caliphate State, banyak dari ummat Islam-baik ulama maupun awam- secara spontan kebanyakan mereka menolak bahkan terkejut ada gerakan Islam yang bengis dan kejam. MUI pun spontan mengatakan, bahwa haramnya ISIS sudah sangat jelas, tidak perlu fatwa lagi. Padahal sekali Islam tetap Islam, dengan Islam kita yakin diridhoi Allah untuk mengabdi kepadaNya. Tapi karena pengaruh kuat dari demokrasi termasuk didalamnya kita diwajibkan dan / atau merasa wajib menjujung tinggi kemanusiaan (HAM); sehingga tanpa sadar kita melecehkan ke-Tuhanan Allah yang minta supaya Dia diutamakan dalam segala bidang kehidupan. Dia telah memutuskan diskriminasi manusia kafir  dan manusia mukmin." Sesungguhnya orang-orang kafir-yaitu ahli kitab (Yahudi dan Nashrani) dan orang-orang musyrik akan ditempatkan di neraka Jahannam, kekal di dalamnya. Meraka adalah sejahat-jahatnya makhluk" (QS Al-Bayyinah/98 : 6). 

Alasan-alasan yang digunakan untuk menolak antara lain, karena gerakan ISIS menyalahi karakter Islam yang rahmatan lil'alamin. Kita jadi tambah bingung, karena kalau kita baca Al-Quran, Al-Hadist, Sejarah Khalifah Abu Bakar Ash-Shiddiq, ternyata Islam itu adalah agama perang, nabi Muhammad adalah komandan perang. Banyak ayat Al-Quran yang memerintahkan perang. Khalifah Abu Bakar Ash-Shiddiq mengirim pasukan perang yang telah dibentuk oleh Rasulullah menjelang wafatnya dikomandani Usamah bin Zaid dan mengirim pasukan perang dalam jumlah banyak dan besar (11 pasukan) untuk memerangi kelompok murtad dan melarang untuk menyisakan mereka seorangpun, bahkan diperintahkan supaya dibakar dengan api dan benar-benar dibunuh. Nah dalam kebingungan seperti ini, mari kita berdoa dengan redaksi doa dari komandan tertinggi kita, Nabi Muhammad SAW. Semoga bermanfaat untuk menghilangkan kebingungan.

اللَّهُمَّ رَبَّ جِبْرِيلَ وَمِيكَائِيلَ وَإِسْرَافِيلَ فَاطِرَ السَّمَوَاتِ وَالأَرْضِ عَالِمَ الْغَيْبِ وَالشَّهَادَةِ أَنْتَ تَحْكُمُ بَيْنَ عِبَادِكَ فِيمَا كَانُوا فِيهِ يَخْتَلِفُونَ اهْدِنِى لِمَا اخْتُلِفَ فِيهِ مِنَ الْحَقِّ بِإِذْنِكَ إِنَّكَ أَنْتَ تَهْدِى مَنْ تَشَاءُ إِلَى صِرَاطٍ مُسْتَقِيمٍ
Ya Allah Tuhannya Jibril, Mikail dan Israfil, Tuhan Yang menciptakan langit dan bumi, Yang Maha Mengetahui alam tak terindera dan terindera. Engkau menetapkan keputusan (hukum) diantara hamba-hambaMu dalam perkara-perkara yang diperselisihkan. Berilah Aku hidayah mana yang benar - dengan izinMu - dari perkara-perkara yang diperselisihkan. Sesungguhnya Engkau memberi hidayah bagi siapapun yang Engkau kehendaki. (Dilafalkan sebagai doa iftitah shalat tahajjud)

Kitab sumber hadits: Shahih Bukhari, no. 770; Sunan Abi Daud, no. 767; Sunan Nasai, no. 1625.
Alamat browsing hadits: hadith.al-islam.com

Dengan adanya fenomena Islamic State in Iraq and Sham (ISIS) yang kemudian diproklamirkan pada tanggal 1 Ramadhan 1435H menjadi Islamic State atau Caliphate State, banyak dari ummat Islam-baik ulama maupun awam- secara spontan kebanyakan mereka menolak bahkan terkejut ada gerakan Islam yang bengis dan kejam. MUI pun spontan mengatakan, bahwa haramnya ISIS sudah sangat jelas, tidak perlu fatwa lagi. Padahal sekali Islam tetap Islam, dengan Islam kita yakin diridhoi Allah untuk mengabdi kepadaNya. Tapi karena pengaruh kuat dari demokrasi termasuk didalamnya kita diwajibkan dan / atau merasa wajib menjujung tinggi kemanusiaan (HAM); sehingga tanpa sadar kita melecehkan ke-Tuhanan Allah yang minta supaya Dia diutamakan dalam segala bidang kehidupan. Dia telah memutuskan diskriminasi manusia kafir  dan manusia mukmin." Sesungguhnya orang-orang kafir-yaitu ahli kitab (Yahudi dan Nashrani) dan orang-orang musyrik akan ditempatkan di neraka Jahannam, kekal di dalamnya. Meraka adalah sejahat-jahatnya makhluk" (QS Al-Bayyinah/98 : 6). 

Alasan-alasan yang digunakan untuk menolak antara lain, karena gerakan ISIS menyalahi karakter Islam yang rahmatan lil'alamin. Kita jadi tambah bingung, karena kalau kita baca Al-Quran, Al-Hadist, Sejarah Khalifah Abu Bakar Ash-Shiddiq, ternyata Islam itu adalah agama perang, nabi Muhammad adalah komandan perang. Banyak ayat Al-Quran yang memerintahkan perang. Khalifah Abu Bakar Ash-Shiddiq mengirim pasukan perang yang telah dibentuk oleh Rasulullah menjelang wafatnya dikomandani Usamah bin Zaid dan mengirim pasukan perang dalam jumlah banyak dan besar (11 pasukan) untuk memerangi kelompok murtad dan melarang untuk menyisakan mereka seorangpun, bahkan diperintahkan supaya dibakar dengan api dan benar-benar dibunuh. Nah dalam kebingungan seperti ini, mari kita berdoa dengan redaksi doa dari komandan tertinggi kita, Nabi Muhammad SAW. Semoga bermanfaat untuk menghilangkan kebingungan.